Medan – Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan tidak hanya berkolaborasi bersama Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara, untuk melakukan pembinaan, tetapi Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand di Medan juga memberikan perhatian terhadap warga binaan dan deteni yang memiliki keahlian.
“Hal ini juga telah membuktikan bahwa Rudenim Medan dapat melaksanakan fungsi dan tugas keimigrasian sebagai fasilisator pembangunan bagi masyarakat dan juga dalam membina deteni yang memiliki hobby serta inovasi,” ujar Kepala Rudenim Medan, Sarsaralos Sivakkar, kepada group delapan wartawan unit Kemenkumham Sumut, usai pembubaran Panitia Tim MURI Rajutan di Cafe Kita Jalan Sei Batang Serangan Medan, Senin (26/08).
Sivakkar menyebutkan, kolaborasi dengan stakeholder (pemangku kepentingan) dari deteni Rudenim Medan kepada warga binaan Rutan Perempuan Kelas II A Medan telah berhasil dilaksanakan, hal ini dibuktikan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) 79 jenis rajutan diraih Rumah Tahanan Perempuan Kelas II A Medan pada tanggal 14 Agustus 2024.
Pencapaian ini meliputi 79 jenis rajutan yang dilaksanakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Perempuan Medan sebanyak 7 orang yang mengikuti pelatihan tahun 2023 dan 9 warga binaan yang mengikuti pelatihan tahun 2024.
“Proses rajutan tersebut dikerjakan oleh warga binaan dalam waktu 7 jam 9 menit, dimulai dari pukul 07.09 WIB dan membuat sebanyak 79 model rajutan sehingga mereka berhasil memecahkan Rekor MURI.Sebanyak 79 model rajutan itu dibuat dengan menggunakan 7 jenis benang dan 9 warna benang,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kolaborasi dengan negara asing itu dapat terwujud, berawal dari Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand, Martono Anggusti, mengadakan kunjungan dan melihat seorang deteni warga Thiland di Rudenim Medan, 30 Agustus 2023.
Konsul Kehormatan Thailand yang juga Wakil Ketua Kadin Sumatera Utara, melihat ada beberapa deteni Warga Srilanka yang memiliki keahlian dan hobi memasak serta membuat tas rajutan serta ketrampilan lainnya. Deteni tersebut dapat memasak, menghidangkan masakan Timur Tengah, yaitu nasi briani, roti canai, samosa dan membuat tas rajutan yang dapat diselesaikan selama dua hari.
“Rumah Detensi Imigrasi Medan selalu menyediakan masakan nasi briani, roti canai, samosa kepada tamu yang berkunjung ke Rudenim Medan.Tamu yang berkunjung juga diajak berkeliling dan melihat dari inovasi My Hobby Is yang ada di Rudenim Medan,” katanya.
Kepala Rudenim Medan menambahkan, Konsul Kehormatan Thailand juga memberikan apresiasi atas masakan yang disajikan deteni dari Inovasi My Hobby Is.
Selanjutnya tanggal 07 September 2023, Tim Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara berkunjung ke Rudenim Medan dan berkeliling serta melihat kegiatan inovasi My Hobby Is. Pada tanggal 16 September 2024, Tim Kadin Sumatera Utara bersama-sama dengan BBPVP Kemenaker Medan kembali berkunjung ke Rudenim Medan. Dalam kunjungan ini sudah mengadakan diskusi bagaimana agar Inovasi My Hobby Is ini bisa “menstransfer knowledge” (memberikan ilmu pengetahuan) mereka kepada masyarakat sekitar.
My Hobby Is adalah sebuah inovasi untuk menampung dan menyalurkan berbagai keahlian dan hobi dimiliki oleh dari deteni yang berada di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Sumatera Utara.
“Inovasi My Hobby Is telah diluncurkan di Rumah Detensi Imigrasi Medan pada bulan Maret 2023 oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, saat mengadakan kunjungan kerja ke Rudenim Medan,” kata Kepala Rudenim Medan.