Hobby adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan pada waktu senggang. Menurut Howard Becker: Seorang sosiolog Amerika, mendefinisikan hobby sebagai kegiatan yang menuntut keseluruhan diri seseorang dan menghasilkan sesuatu yang khas bagi individu itu sendiri. Lebih lanjut seorang Antropolog budaya Amerika, Anthony P. Graesch mendefinisikan hobby sebagai aktivitas yang dilakukan secara sukarela dan dianggap sebagai sarana untuk mengekspresikan identitas dan minat personal seseorang.
Sederhananya, hobby merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dikala aktivitas keseharianya sudah membuat jenuh dan membosankan, sehingga ada kalanya dalam ritme yang monoton tersebut seseorang membutuhkan variasi kegiatan yang akan bisa menyeimbangkan kesehatan fisik, emosi dan mental dalam tubuh.
Kondisi tubuh demikian bisa tercapai manakala seseorang mampu membuat kegiatanya lebih berwarna dengan salah satu cara yaitu melakukan hobby. Setiap orang tentu memiliki hobby yang berbeda-beda, namun tetap alasanya adalah ketertarikan akan sesuatu hal yang terjadi secara alamiah dalam keseharianya.
Hal itu menjadi sangat penting mengingat banyak hal positif akan datang ketika manusia memiliki hobby. Karena hobby menstimulasi sejumlah manfaat dan dampak positif bagi kesejahteraan dan kualitas hidup. Ada beberapa alasan mengapa melakukan hobby menjadi sangat penting dilakukan dalam keseharian seperti : Menghilangkan Stres, meningkatkan kreativitas, membangun keterampilan, meningkatkan kualitas hidup, menjaga pikiran tetap aktif, meningkatkan kesehatan mental serta menjadi sarana pemecah rutinitas yang cenderung stagnan. Memiliki hobby juga tentu mampu membuat hidup seseorang semakin memiliki motivasi akan kehidupan yang bermakna.
Semua ini menunjukkan bahwa memiliki hobby merupakan hal yang bermanfaat bagi kesejahteraan fisik, emosional, dan mental seseorang. Hobby membawa kebahagiaan, perkembangan diri, dan kesempatan untuk mengeksplorasi potensi diri dengan cara yang positif dan bermanfaat.
Beragam dampak positif diatas semakin menemukan jalanya manakala dunia saat ini juga sedang memberikan perhatian khusus pada kesehatan mental mengingat pengaruhnya besar terhadap kedudukan seseorang sebagai anggota masyarakat terhadap keteraturan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, kesehatan mental merupakan hak asasi manusia (HAM) yang mendasar bagi setiap orang. Tidak mengherankan apabila kebutuhan akan kesehatan mental ini juga menjadi salah satau agenda pembangunan global.
Salah satu tempat yang berpotensi menciptakan manusia yang fisik, emosi dan kesehatan mentalnya terganggu adalah tempat penahanan. Terlepas dari itu merupakan konsekuensi dari perbuatanya, namun seorang tahanan tetaplah insan manusia yang mempunyai hak untuk sehat secara fisik maupun mental dimana pun dia berada.
Terbatasnya ruang gerak dan situasi lingkungan yang penuh dengan peraturan ketat sangat rentan membuat seseorang menjadi stres karena berada dalam kondisi yang tidak sebagaimana mestinya. Hal ini tentu bisa bermuara pada kesehatan fisik, emosi dan mental menjadi terganggu, Namun bagi sebagian orang hal itu terpaksa harus dirasakan karena kewajibannya dalam menjalani masa hukuman.
Stres pada tahanan umum terjadi karena kontrasnya perubahan situasi ketika menjadi manusia bebas diluar dibandingkan dengan menghabiskan hari-hari ditahan dilokasi gedung yang terbatas.
Dengan mengacu pada beragam manfaat Hobby serta agenda pembangunan global diatas, sudah semestinya semua pihak berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang memadai kepada masyarakat dunia demi terciptanya dunia yang lebih tertata sebagai efek dari sehatnya mental seseorang dalam bermasyarakat.
Atas dasar kondisi itulah Kepala Rumah detensi Imigrasi Medan, Sarsaralos Sivakkar menginisiasi adanya inovasi “My Hobby Is”. Inovasi ini murni muncul seiring berjalanya waktu melihat fakta di Rumah Detensi Imigrasi Medan bahwa para deteni terlihat kebingungan dalam melewati hari-hari mereka. Para deteni kebanyakan membunuh waktu, menunggu proses deportasi dengan kegiatan yang hanya itu-itu saja seperti makan dan tidur.
Bahkan sangkin sudah nyaman dengan kondisi tersebut, beberapa deteni ketika disuruh oleh petugas untuk melakukan sesuatu seperti membersihkan blok kamar mereka sendiri, terlihat sebagian deteni melakukanya dengan cara terpaksa, ogah-ogahan, mereka merasa zona nyamanya terganggu oleh petugas karena alam sadarnya sudah tertanam bahwa hidupnya di Rudenim hanya makan dan tidur, enggan melakukan sesuatu yang berbeda, yang menurutnya tidak menguntungkan bagi dirinya.
Kepedulian Rumah Detensi Imigrasi Medan terhadap penghuni yang ada memunculkan rasa keperihatinan akan keberlangsungan hidup deteni dalam menghabiskan hari-hari, disadari bahwa perlu ada variasi kegiatan yang diciptakan untuk mengisi kekosongan waktu para deteni sebab apabila dibiarkan malah cenderung berpotensi menciptakan stres berlebih, bahkan dalam beberapa kasus, sampai melakukan percobaan bunuh diri. Itu karena secara psikologis, tubuh manusia sebenarnya tidak di desain untuk tidak melakukan apa-apa.
Gambaran diatas membuat Rudenim berupaya menciptakan ekosistem kehidupan layaknya kehidupan di luar tahanan, berusaha memfasilitasi agar para deteni bisa beraktifitas lebih dari sebelumya sesuai dengan “hobby” masing-masing agar waktu kosong para deteni tidak terbuang sia-sia dan tetap produktif kendatipun berada dalam ruang yang terbatas.
Untuk diketahui bahwa sejauh ini, kegiatan deteni yang di fasilitasi Rumah Detensi Imigrasi Medan adalah kegiatan senam, bimbingan rohani serta beberapa peralatan olahraga fitnes yang untuk ukuran manusia normal, kegiatan tersebut kurang optimal dalam menunjang serta menstabilkan kesehatan mental para tahanan.
Maka dari itu, Rumah Detensi Imigrasi Medan melaui Seksi Perawatan dan Kesehatan sebagai penanggung jawab, melakukan assesment kepada seluruh deteni dan didapati bahwa ada sebagian penghuni Rudenim memilih untuk berkebun (Farming) dan memasak (Cooking) sebagai hobbynya.
Beberapa deteni juga tetap memilih untuk hidup malas-malasan makan dan tidur di blok kamar deteni tanpa melakukan sesuatu yang berbeda. Mereka menjawab tidak mempunyai “hobby” kepada petugas dan tentu pilihan terjadi secara demokratis mengingat hobby bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Berdasar assesment tersebut diputuskan bahwa ada 2 (dua) hobby yang dapat difasilitasi oleh Rumah Detensi Imigrasi Medan yaitu Cooking dan Farming;
Setelah diketahui pilihan hobby masing-masing deteni, petugas mengajak para deteni untuk bekerja sama, bergotong royong dalam pembuatan lahan mini untuk ‘Farming’, memanfaatkan lahan dibelakang gedung Rumah Detensi Imigrasi Medan yang semula dipergunakan untuk barang-barang bekas kantor.
Untuk dapur ‘My Hobby Cooking’, ruangan yang sebelumnya digunakan untuk gudang mesin dialih fungsikan menjadi dapur, direnov, dibersihkan dan dicat sedemikian rupa untuk kemudian dilengkapi peralatan dapur, sampai memenuhi kriteria dapur sebagaimana umunya.
Berkat kerja keras dan gotong royong yang dilakukan deteni, akhirnya pembuatan lahan mini ‘Farming’ untuk berkebun dan ruangan dapur untuk ‘Cooking’ pada Selasa, 21 Maret 2023 dilaunching langsung oleh Bapak Imam Suyudi selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.
Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat menciptakan suasana hati para deteni Rudenim lebih berwarna, Kondisi kesehatan mental lebih stabil, hari-hari yang dilalui deteni menjadi tidak membosankan karena bisa melakukan hobby, mengekspresikan ide yang ada, menyalurkan bakat yang mungkin selama ini terpaksa dipendam karena sedang menjalani masa hukuman pelanggaran UU keimigrasian.
Dalam perjalananya, kegiatan inovasi ini bertambah menjadi 3 (tiga) kegiatan dimana dalam assesment terbaru bahwa ada deteni yang ketika ditanya menjawab menjahit (Sewing) dan merajut sebagai hobbynya, dibuktikan dengan hasil rajutan yang sudah jadi dan saat ini dipajang di Lobby Rumah Detensi Imigrasi Medan sebagai buah karya deteni hasil dari Inovasi “My Hobby Is Sewing”
Diharapkan seiring dengan berjalanya waktu, para deteni yang sudah semakin mahir dalam memproduksi hasil “My Hobby Farming dan Cooking” berupa tanaman sayur dan masakan timur tengah seperti nasi biryani, roti cane dan kari ayam nantinya akan berupaya dipasarkan ke masyarakat luas agar memberikan nilai tambah yang hasilnya nanti akan bisa dipergunakan untuk membantu kepulanganya dengan membeli tiket. Deteni bisa menabung untuk tiket dengan produktif menciptakan produk yang memiliki nilai tambah yang akan dipasarkan melalui Koperasi Rudenim Medan.
Transfer Knowledge
Bulan November 2023 lalu, dengan melibatkan beberapa stakeholder seperti Kepala Rumah Tahanan Negara Perempuan Medan, Balai Besar Pelatihan, Vokasi dan Produktivitas, Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara serta Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand, deteni yang mempunyai hobby memasak atas nama Yoganathan dan Cross warga negara Srilanka telah melakukan ‘transfer knowledge’ terkait bagaimana memasak masakan timur tengah seperti Nasi Biryani, Roti Cane dan Kari Ayam ke Rutan Perempuan Kelas IIA Medan. Tidak hanya sebagai trainer dalam mentransfer pengetahuan kepada warga binaan, Deteni ini juga berkesempatan mendapatkan pelatihan Cookery dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPVP) dan akan menambah kapasitas deteni tersebut dalam memasak.
Kegiatan tersebut berjalan dengan sukses dan lancar berkat upaya keras dari Kepala Rumah Detensi Imigrasi Medan yang sejak kepemimpinanya, berupaya membangun jaringan luas dengan berbagai pihak dengan mengundang ke Rudenim sekaligus memperkenalkan Inovasi “My Hobby Is”, agar bisa bekerjasama bagaimana agar inovasi ini tidak hanya dinikmati oleh deteni namun lebih luas, meningkatnya kemampuan atau kapasitas dari masyarakat sekitar Kota Medan
Ini tentu merupakan sebuah capaian baru mengingat selama ini Rumah Detensi Imigrasi Medan memberikan dampak ke lingkungan sekitar hanya dalam posisinya sebagai kantor pemerintahan, yakni dengan berkontribusi dalam menumbuhkan ekonomi sekitar melalui penggunaan anggaran secara cermat dan mengedepankan penyediaan barang dan jasa sektoral atau UMKM yang berada di sekitar.
Tentu dengan terlaksananya kegiatan Transfer Knowledge kepada Warga Binaan Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, Rudenim sebagai unit pelaksana teknis sudah melaksanakan fungsi keimigrasian sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Senafas dengan apa yang dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, bahwa pada prinsipnya pemerintah hanya akan menerima warga negara asing yang memberikan manfaat untuk Indonesia. Dalam hal ini, pentransferan pengetahuan kepada tahanan Rutan Perempuan Kelas IIA Medan oleh deteni merupakan suatu manfaat yang mudah-mudahan bisa dipergunakan masyarakat khususnya tahanan kelak ketika sudah keluar dari tahanan.
Atas dasar asas kebermanfaatan deteni tersebut dalam menginjeksi pengetahuan memasak ke tahanan Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, deteni atas nama Yoganthan dan Anton Croos warga negara Srilanka tersebut mendapat penghargaan berupa pemberian sertifikat Pelatihan karena telah bersedia menjadi Trainer dari Kepala Rumah Detensi Imigrasi Medan Bapak Sarsaralos Sivakkar pada Desember 2023 lalu. Deteni tersebut bisa mempergunakan sertifikat pelatihan sebagai dokumen tambahan agar semakin dipertimbangkan untuk diterima dinegara yang akan ditujunya nanti.
Akhir kata, inovasi “My Hobby Is” oleh Rumah Detensi Imigrasi Medan semata-mata merupakan upaya pemberian layanan ke seluruh deteni yang sedang melalui fase hidup yang tidak mudah. Inovasi ini membuat deteni lebih manusiawi dalam melewati hari yang mungkin terasa panjang karena cemas akan hidup yang belum jelas kepastianya. Semoga dengan tersalurkanya kegemaran para deteni dapat menciptakan jiwa-jiwa yang sehat secara fisik, emosi, mental dan bermuara pada tercipta suasana yang teratur serta kondusif di Blok tahanan Rumah Detensi Imigrasi Medan.
#semoga semua mahluk berbahagia.